Selamat Datang di Blog KKG MI Kota Salatiga (Profesional, Berkualitas dan Bertanggungjawab)

PENGGUNAAN NUMBER CARD DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Rabu, 07 Maret 20120 komentar

PENGGUNAAN NUMBER CARD DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN TEMA BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH
Oleh : Ruchani

I.            PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan pelajaran yang sulit, pelajaran yang menakutkan dan pelajaran yang membosankan, apakah betul demikian? Hal itu sering dilontarkan oleh siswa- siswi baik dari sekolah dasar maupun lanjutan.
Sebagai seorang pendidik yang mampu untuk membuat sebuah perubahan dalam pemandang pelajaran matematika tidaklah mudah. Kesuksesan anak di sekolah tidak hanya ditentukan oleh faktor kognisif atau kecerdasan semata, ada faktor lain yang berpengaruh besar diantarnya  memerlukan beberapa perubahan baik dari segi media, proses belajar mengajar, metode dan pendidik itu sendiri.[1]
Menurut ahli psikologi Piaget anak dalam usia 7-11 tahun merupakan periode operasional konkret yaitu anak mencapai struktur logika tertentu yang memungkinkan mereka membentuk beberapa operasi mental, namun masih terbatas pada objek-objek yang konkrit.[2]
Pada  usia sekolah dasar anak memerlukan  penanganan khusus dan konkrit terlebih dalam pembelajaran terutama matematika. Dengan  memperhatikan media yang digunakan untuk mempermudah penanaman konsep maupun keterampilan dalam pembelajaran, diharapkan mendapatkan hasil yang optimal.
Dengan demikian, saya mencoba untuk membuat tulisan yang diberi judul “ Penggunaan Number Card Dalam Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah”.   Mengacu kepada pemakaian alat peraga berupa Number Card ( Kartu Angka) dalam pembelajaran matematika khususnya pada Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.

B.     Permasalahan
Permasalahan merupakan kesulitan yang ingin dipecahkan manusia atau suatu kenyataan yang tidak sesuai dengan kesulitan[3]. Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya antara lain :
1.         Bagaimana pembuatan Number Card sebagai alat peraga pembelajaran ?
2.         Bagaimana penggunaan Number Card dalam pembelajaran Matematika di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar?
Dua permasalahan yang dilontarkan diatas menjadi pijakan untuk mengetahui dan memahami peran Number Card dalam pembelajaran matematika pada khususnya.
Dengan permasalahan diatas penulis diharapkan mampu menyelesaikan atau mencari solusi mengenai mekanisme pembuatan Number Card sebagai alat peraga dalam pembelajaran matematika. Selain itu, penulis harus bisa menguraikan penggunaan dan memaparkan tehnis pemakaian  Number Card dalam pembelajaran matematika yang ada di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, sehingga permasalahan tersebut dapat diatasi.

II.            PEMBAHASAN 
A.       Pengertian  Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa Latin “media” dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Sedangkan media pembelajaran adalah wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.[4] Dengan media, siswa akan mendapatkan pengetahuan aplikatif dan mudah untuk difahami . Media dalam pembelajaran terdapat banyak sekali komponen diantaranya media sebagai alat bantu atau alat peraga. Alat peraga diartikan sebagai alat bantu untuk menyampaikan  pelajaran atau  mendidik agar dimengerti siswa.[5] Penggunaan alat peraga pengajaran tidak terlepas dari prinsip dan kriteria pemilihan yaitu adanya kejelasan dan keteguhan tujuan pemilihan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.[6]
Dari segi bahan pembuatannya media pembelajaran dapat dibagi menjadi dua:
1.        Media sederhana yaitu media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit
2.        Media komplek yaitu media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya memerlukan keterampilan memadai.[7]
Dengan pembagian tersebut number card dapat dibuat dengan jenis media sederhana yaitu dengan bahan papan atau kertas.

B.       Number Card sebagai Alat Peraga
Number Card merupakan istilah dari bahasa inggris yaitu Number dan CardNumber  diartikan sebagai angka, jumlah.[8] Sedangkan Card diartikan sebagai kartu, kartu main[9]. Yang dimaksud dengan Number Card adalah kartu yang bertuliskan angka-angka bilangan cacah dengan jumlah sesuai kebutuhan pengguna yang dibantu dengan sebuah papan landasan untuk menempel atau penggantungkan angka-angka yang telah terpilih. Number Card sebagai alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran matematika sehingga mempermudah guru dalam penyampaian materi, misalnya dalam mengurutkan angka terbesar dan terkecil, perkalian dan pembagian.

C.            Fungsi,  Alat  dan Cara Pembuatan  NumberCard
1.      Fungsi Number Card adalah membantu guru dalam mengajarkan konsep nilai tempat, operasi bilangan ( penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian). Number Card diprioritaskan untuk kelas bawah 1,2 dan 3 dalam rangka untuk memperkenalkan konsep dasar pembelajaran  matematika .
2.      Number Card terdiri dari landasan  angka dan kartu. Sedangakan  alat dan bahan  yang diperlukan dalam pembuatan Number Card adalah :
a.       Alternatif bahan 1            : Tryplek/papan,  pengait, Spidol warna
b.      Alternatif bahan 2            : Kertas manila , box, spidol warna, lem
c.       Perkakas              : gergaji/gunting

3.      Cara Pembuatan Number Card
·         Mempersiapkan bahan-bahan yang telah tersedia, misalnya tryplek/ papan, pengait, spidol warna
·         Potonglah triplek/papan atau kertas manila dengan ukuran 50 cm x 100 cm sebagai landasan
·         Potonglah triple/kertas manilai  10cm x 10 cm sebanyak angka yang dibutuhkan 
·         Potongan 10 cm x10cm  masing-masing diberi warna yang berbeda dan siapkan tulisan ribuan, ratusan atau puluhan pada masing-masing box angka.

D.           Penggunaan Number Card dalam pembelajaran
Pemanfaatan media pengajaran terlebih Number Card  yang dilakukan guru dengan tidak asal-asalan tetapi harus menggunakan langkah-langkah tertentu dengan perencanaan yang sistematis. Adapun Langkah-langkah tersebut adalah :
a.       Merumuskan tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media
b.      Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan media yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
c.       Persiapan kelas. Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum menerima pelajaran dengan menggunakan media.
d.      Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media.
e.       Langkah kegiatan belajar siswa dengan memberi contoh soal beserta penyelesaiannya
f.       Memberikan soal untuk tugas kelas. Bobot soal tugas kelas “serupa tapi tak sama” dengan contoh soal
g.      Mengevaluasi pengajaran
h.      Memberikan soal tugas atau pekerjaan rumah (PR) yang bobotnya juga harus sama.[10]
1.      Penggunaan Number Card
Number Card  ini dapat digunakan secara individual dan kelompok, tehnik ini secara mendatail dapat digunakan pada :
a.      Pada konsep nilai tempat
 Pada box tempat angka dituliskan sesuai nilai tempat misalnya box merah adalah puluhan, box biru nilai ratusan dan seterusnya. Kemudian siswa mengurutkan sesuai dengan angka yang tertera dalam  dalam latihan atau soal, misalnya pada kelas IV semester I pembahasan Nilai tempat. Setelah mampu menyusun anak disuruh membaca angka dan  nilai tempatnya.

b.      Operasi bilangan
Bilangan yaitu sesuatu yang bersifat abstrak dan menyatakan banyaknya anggota dari suatu kelompok.[11] Sedangkan operasi bilangan  merupakan pengerjaan yang terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.  Adapun penggunaan Number Card  dalam  perkalian dan pembagian  antara lain :
1.      Menjelaskan terlebih dahulu bahwa perkalian merupakan penjumlahan berurutan dan pembagian merupakan pengurangan berurutan.
2.      Kemudian menyiapkan Number Card beserta papan landasannya dan kemudian pada sisi kiri ditempel pertanyaan perkalian dan siswa disuruh untuk menempelkan ke papan yang tersedia, kemudian disuruh menghitung. Dalam pengerjaan perkalian ataupun pembagian siswa dianjurkan memakai kartu yang sewarna , sehingga anak  mudah untuk mengingat atau sebaliknya

E.     Kelemahan dan  Kelebihan NumberCard
Dalam setiap metode atau alat yang digunakan guru dalam proses pembelajaran terdapat beberapa keterbatasan dan kelebihannya masing sesuia dengan bahan yang akan diajarkan dan Standar Kompetensi dan  Kompetensi Dasar yang sesuai dengan standar Isi atau silabus. Adapun kekurangan dan kelebihan Number Card anatara lain :
a.       Kelemahan
1.      Hanya dapat digunakan setelah peserta didik mengetahui konsep angka, berbeda dengan dekak-dekak yang digunakan secara riel seperti menghitung benda. Jika Number Card  lebih pada penghitungan tanpa praktek dengan benda riil.
2.      Terbatas pada materi-materi tertentu  misalnya penjumlahan,  perkalian, FPB dan KPK, adapun pengukuran atau geometri dan pengolahan data Number Card tidak dapat digunakaan.
3.      Terbatas pada kelas bawah ( 1,2 &3) dan tidak sesuai dengan kelas atas ( 4,5 &6)
b.      Kelebihan
1.      Siswa dapat memahami lebih cepat karena dilakukan dengan bermain.
2.      Mudah digabungkan dengan metode permainan seperti metode Team Theacing, Every One Is Theacher, Demonstrasi dan lain-lain.
3.      Untuk menguji kecepatan berfikir dan bertindak.
 III.            PENUTUP
A.       Kesimpulan
Number Card  merupakan alat peraga yang digunakan untuk menumbuhkan dan  mempermudah dalam pengerjaan hitung bilangan. Number Card adalah kartu yang bertuliskan angka-angka bilangan cacah dengan jumlah sesuai kebutuhan pengguna. Number Card sebagai alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran matematika untuk mempermudah guru dalam penyampaian materi, karena lebih mudah dibuat maka Number Card  lebih praktis.

RAFERENSI

1.      Drs. Madyo Eko Susilo, et.alPedomana Penulisan Karya Ilmiah” Effhar Offset, Semarang
2.      Syaiful Bahri Djamarah et.al. “ Strateri Belajar Mengajar” Rineka Cipta , Jakarta, 2002.
3.      Em Zul Fajri et, al ” Kamus Lengkap Bahasa Indonesia” Difa Publisher, 2008 .
4.      Khusnul Khotimah “ Kepemimpinan Guru Terhadap Siswa” Majalah Academia Volume VI No 2, 2008.
5.      Rosadi Lukman, et, al “ Matematika I Madrasah Ibtidaiyah” Departemen Agama RI, Jakarta, 2001.
6.      Firmanawaty Sutan, “ Mahhir Matematika Melalui Permainan” Puspa Swara, Jakarta 2004 .
7.      S. Wijowasito, “Kamus Lengkab Inggris Indonesia”, Angkasa Offset, Bandung, 1980
8.      Lusi Nuryanti, “ Psikologi Anak” PT Macanan Jaya, Jakarta, 2008.



[1] Lusi Nuryanti, “ Psikologi Anak” PT Macanan Jaya, Jakarta, 2008, hlm. 39
[2] Ibid, hlm. 21
[3] Drs. Madyo Eko Susilo, et.alPedomana Penulisan Karya Ilmiah” Effhar Offset, Semarang Hlm. 78
[4]  Syaiful Bahri Djamarah et.al. “ Strateri Belajar Mengajar” Rineka Cipta , Jakarta, 2002, Hlm 136
[5] Em Zul Fajri et, al ” Kamus Lengkap Bahasa Indonesia” Difa Publisher, 2008 hlm.42
[6] Khusnul Khotimah “ Kepemimpinan Guru Terhadap Siswa” Majalah Academia Volume VI No 2, 2008, hlm. 11
[7] Syaiful Bahri Djamarah et.al, Op.cit hlm. 142
[8] S. Wijowasito, “Kamus Lengkab Inggris Indonesia”, Angkasa Offset, Bandung, 1980, hlm. 126
[9] Ibid, hlm. 22
[10]  Rosadi Lukman, et, al “ Matematika I Madrasah Ibtidaiyah” Departemen Agama RI, Jakarta, 2001 hlm 15
[11] Firmanawaty Sutan, “ Mahhir Matematika Melalui Permainan” Puspa Swara, Jakarta 2004 hlm. 2
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Template Blog 1 | Template Blog 2
Copyright © 2011. KKG MI KOTA SALATIGA JAWA TENGAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by KKG MI Kota Salatiga
Proudly powered by Blogger